Abstract:
Tesis ini mengeksplorasi kebangkitan Kristus dalam 1 Korintus 15:20–28 dengan pendekatan sosial-retorik Vernon K. Robbins, khususnya analisis tekstur ideologi. Tujuannya adalah mengungkap bagaimana teks ini menantang ideologi kekaisaran Romawi, seperti klaim ketuhanan kaisar (divi filius), narasi Pax Romana, dan supremasi kaisar melalui narasi kebangkitan Kristus sebagai kekuatan transformatif. Konteks Korintus sebagai kota kosmopolitan yang dipengaruhi budaya Hellenistik dan tekanan ideologi kekaisaran menjadi latar penting bagi retorika Paulus. Metode penelitian menggabungkan lima lapisan analisis tekstur sosial-retorik, dengan penekanan khusus pada tekstur intratekstur (struktur retoris internal) dan tekstur ideologi (pergumulan kuasa dalam teks). Bab-bab awal menguraikan kerangka teori dan konteks ideologis Paulus serta dunia Yunani-Romawi, sementara analisis utama dilakukan pada teks 1 Korintus 15:20–28 melalui struktur retorika klasik: propositio, narratio, confirmatio, refutatio, dan peroratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paulus membentuk kebangkitan Kristus sebagai kontra-narasi terhadap hegemoni Romawi: (1) Kristus sebagai buah sulung kebangkitan (ay. 20) menggantikan klaim keabadian kaisar; (2) kemenangan-Nya atas maut (ay. 24–26) menegaskan otoritas ilahi yang mengatasi kuasa duniawi; dan (3) penggunaan Mazmur 110:1 (ay. 27–28) merebut simbol kekaisaran untuk menegaskan Kristus sebagai Kyrios sejati. Dengan demikian, kebangkitan tidak hanya menjadi dasar iman, tetapi juga sarana pembentukan identitas Kristen yang setia kepada Kristus. Tesis ini diharapkan memperkaya kajian Alkitab, khususnya pendekatan interdisipliner terhadap teks, serta memberi refleksi kritis bagi gereja dalam menghadapi tantangan ideologi zaman ini.