Abstract:
Tesis ini membahas kepemimpinan Musa dalam Keluaran 16–17 dengan
menggunakan pendekatan teori perubahan sosial dari John P. Kotter.
Perjalanan bangsa Israel di padang gurun, khususnya dalam dua pasal
tersebut, menunjukkan dinamika kepemimpinan Musa dalam menghadapi
krisis, ketidakpuasan umat, dan proses transformasi komunitas. Dalam
konteks ini, Musa tidak hanya bertindak sebagai pemimpin spiritual, tetapi
juga sebagai agen perubahan sosial yang harus memimpin umat melalui
tantangan besar pasca pembebasan dari Mesir. Teori Kotter dengan delapan
langkah perubahan sosial digunakan sebagai alat analisis untuk menilai sejauh
mana kepemimpinan Musa mencerminkan prinsip-prinsip perubahan yang
efektif, mulai dari menciptakan rasa urgensi hingga menanamkan perubahan
dalam budaya umat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode studi pustaka dan analisis teks biblika untuk menggali secara
mendalam narasi dalam Keluaran 16–17 dan menghubungkannya dengan
kerangka teoritis Kotter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Musa
menerapkan sebagian besar langkah-langkah dalam teori Kotter, baik secara
eksplisit maupun implisit, dalam proses memimpin umat Israel melewati
masa-masa sulit di padang gurun. Dengan demikian, kepemimpinan Musa
dapat dilihat sebagai model kepemimpinan transformatif yang relevan tidak
hanya dalam konteks religius, tetapi juga dalam konteks kepemimpinan
organisasi dan sosial masa kini. Tesis ini diharapkan memberikan kontribusi
dalam kajian kepemimpinan Alkitabiah dan menjadi sumber refleksi teologis
bagi pemimpin Kristen di berbagai bidang pelayanan.