STT Amanat Agung Repository

Peranan Orang Tua bagi Formasi Spiritual Anak Usia 4-5 Tahun dalam Keluarga

Show simple item record

dc.provenance Jakarta
dc.contributor.advisor Rosyeline Tinggi
dc.contributor.author Benny Wijaya
dc.date.accessioned 2022-12-07T03:53:21Z
dc.date.available 2022-12-07T03:53:21Z
dc.date.issued 2010-12-10
dc.identifier.uri https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/203
dc.description Perkembangan ilmu pengetahuan mengenai pembentukan struktur otak, yang menyatakan bahwa manusia merancang sebagian besar hidupnya pada masa balita, membuat bertambahnya kesadaran akan pentingnya masa balita yang mengakibatkan menjaminnya sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan anak usia dini. Demikian juga dengan lembaga pelatihan seperti kursus musik Yamaha yang menyelenggarakan pelatihan musik untuk anak berusia 3 tahun. Ketua Yayasan Abbacus Mutatad Mental Aritmatika (AMMA), Andreas Chang mengutarakan "simpoa sebaiknya diajarkan sejak usia 3-4 tahun yaitu ketika perkembangan otak manusia mulai terbentuk dan dapat dikembangkan dalam imajinasi, kreativitas, dan kecerdasannya." Begitu juga dengan permainan edukasi komputer yang ditujukan untuk usia mereka. Televisi juga banyak menyajikan acara khusus untuk balita, namun bukan hanya bal positif mereka pelajari tetapi juga bal negatif. Mereka menyerap apa saja yang ada dalam lingkungannya, sehingga Melania, seorang pemerhati sekolah Minggu mengungkapkan "mereka seperti sebuah spons menyerap air, begitu mudah dan tanpa usaha keras."
dc.publisher STT Amanat Agung
dc.subject Orang Tua
dc.subject Formasi Spiritual
dc.subject Anak
dc.subject Keluarga
dc.title Peranan Orang Tua bagi Formasi Spiritual Anak Usia 4-5 Tahun dalam Keluarga
dc.type Skripsi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi
    Skripsi Mahasiswa STT Amanat Agung (Undergraduate theses by STTAA students)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account